ISI PERJANJIAN SALATIGA (Lengkap)

ISI PERJANJIAN SALATIGA - Sebelum membahas mengenai apa isi perjanjian salatiga. Sebelumnya saya telah membahas tentang isi perjanjian giyanti, isi perjanjian bongaya dan lain-lain. Niatan saya kali ini adalah mengenalkan kalian mengenai isi perjanjian salatiga tahun 1757  secara lengkap dan terperinci. Semoga dalam penyampaiannya tidak ada salah kata ataupun salah penyampaian mengenai perjanjian salatiga.

Perjanjian Salatiga merupakan perjanjian yang membagi Surakarta menjadi dua bagian, yaitu Kasunanan serta Mangkunegaran. Perjanjian ini berlangsung terhadap tahun 1755 M 
Perjanjian Salatiga ialah perjanjian bersejarah yang ditandatangani terhadap tanggal 17 Maret 1757 di Salatiga. Perjanjian ini ialah penyelesaian dari serentetan pecahnya konflik perebutan kekuasaan yang mengakhiri Kesultanan Mataram. Dengan berat hati Hamengku Buwono I serta Paku Buwono III melepaskan sebagian wilayahnya buat Raden Mas Said (Pangeran Sambernyawa). Ngawen di wilayah Yogyakarta serta beberapa Surakarta menjadi kekuasaan Pangeran Sambernyawa.





ISI PERJANJIAN SALATIGA SERTA TENTANG SEJARAH PERJANJIAN SALATIGA


isi perjanjian salatiga dan sejarah perjanjian salatiga



Perjanjian Salatiga ini ditandatangani oleh Raden Mas Said, Sunan Paku Buwono III, VOC, serta Sultan Hamengku Buwono I di gedung VOC yang kini dipakai sebagai kantor Walikota Salatiga. 

Perjanjian Salatiga ini menghasilkan sesuatu kesepakatan jikalau berlangsung pembagian wilayah mataram menjadi 2 yakni Yogyakarta yang dipimpin oleh Hamengkubuwono I serta Surakarta yang dipimpin oleh Sunan Pakubuwono III yang merupakan akhir dari serangkaian konflik di kesultanan Mataram. tapi yang berlangsung Pangerang Sambernyawa tetap melancarkan perlawanan serta menuntut wilayah Mataram dibagi menjadi 3, akhirnya timbul lah Perjanjian Salatiga. Sub topik yang akan kita bahas meliputi latar belakang, isi perjanjian, sehabis perjanjian, serta generasi baru pasca pembagian wilayah mataram.


LATAR BELAKANG PERJANJIAN SALATIGA

Ketika Pangeran Mangkubumi memilih jalan perundingan damai dengan imbalan memperoleh separuh area kekuasaan Mataram dengan memakaikan Perjanjian Giyanti serta menjadi Sultan Hamengkubuwana I, Pangeran Sambernyawa (Raden Mas Said) tetap tak terima serta terus melancarkan perlawanan.

Dengan keberhasilan VOC bikin Pangeran Mangkubumi kedalam sekutunya tersebutkan perlawanan Pangeran Sambernyawa menjadi lebih susah pasal sesegera mungkin melawan Pangeran Mangkubumi,Sunan Paku Buwono III serta VOC dan merupakan juga. Namun Pangeran Sambernyawa tetap tak mau menyerah kepada mereka.

Ketika VOC memberi pilihan Pangeran Sambernyawa buat menyerah kepada salah satu dari dua penguasa (Surakarta, Yogyakarta), Pangeran Sambernyawa itu malah berikan tekanan kepada ketiganya supaya area bekas kekuasaan Mataram dibagi menjadi tiga kekuasaan.

Keinginan VOC ialah supaya kondisi kembali damai agar bisnis VOC tetap berjalan lancar serta keberadaannya di tanah Jawa tetap mana. sedangkan peperangan tak juga menghasilkan pemenang diantara kubu yang berseteru.

Gabungan kekuatan dari 3 kubu nyatanya masih belum juga dapat mengalahkan Pangeran Sambernyawa meskipun keadaan mirip juga berlaku bagi Pangeran Sambernyawa yang masih belum bisa mengalahkan ketiganya bersamaan.

Inti dari latar belakang perjanjian salatiga adalah sehabis dilakukan perjanjian Giyanti, nyatanya pihak Pangeran Sambernyawa tetap melaksanakan perlawanan di bekas wilayah Mataram. Raden Mas Said atau diketahui dengan julukan Pangeran Sambernyawa setelah itu menghadapi 3 pihak yang bersekutu yakni Sunan Pakubuwono III, Pangeran Mangkubumi serta VOC (Belanda). Perlawanan ini mendesak supaya wilayah bekas Mataram dibagi menjadi 3 bagian.

Dengan semangat juang yang begitu tinggi, Pangeran Sambernyawa tak mau menyerah kepada ketiga pihak yang berkaitan. Gabungan ketiga kekuatan itu nyatanya belum dapat mengalahkan perlawanan tersebut, jika dibalik Pangeran Sambernyawa juga belum dapat dapat mengalahkan ketiga kelompok yang bersatu. Akhirnya dibuat lah perjanjian, yang dilakukan di Kota Salatiga serta dikatakan dengan nama Perjanjian Salatiga.


Pihak Yang Terlibat Dalam Perjanjian Salatiga

Pihak-pihak yang terlibat dalam menandatangani perjanjian ini yaitu:

  1. Pangeran Sambernyawa
  2. Kasunanan Surakarta
  3. Kesultanan Yogyakarta, diwakili oleh Patih Danureja
  4. VOC

ISI PERJANJIAN SALATIGA

Namun dalam point artikel kali ini adalah mengenai isi perjanjian salatiga, nah gimana nih sobat? Mau tau langsung aja mengenai isi perjanjian salatiga?Oke-oke ini dia.


Isi Perjanjian Salatiga


Isi Perjanjian Salatiga ini juga membuat Pangeran Sambernyawa menemukan separuh wilayah Surakarta (4000 karya, mencakup sebagian area yang kini diantaranya dalam Kabupaten Wonogiri serta Kabupaten Karanganyar, eksklave di wilayah Yogyakarta i Ngawen serta menjadi penguasa Kadipaten Mangkunegaran memakaikan gelar Mangkunegara I.

Namun Penguasa dari wilayah Mangkunegaran tak berhak memperoleh gelar Sunan atau Sultan, serta cuma berhak atas gelar Pangeran Adipati.

Dengan kata lain dapat juga isi perjanjian salatiga ini ialah sebagai berikut ; Perjanjian salatiga ditandatangani oleh 4 kelompok yakni dari Kesultanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, VOC serta pihak Pangeran Sambernyawa. Perjanjian ini terjadi terhadap tanggal 17 Maret 1757 di Kota Salatiga. Isi Perjanjian Salatiga ialah dengan berat hati Pakubuwono III serta Hamengkubuwono I melepas sebagian wilayah setelah itu diserahkan ke Pangeran Sambernyawa. Wilayah tersebut meliputi separuh wilayah Surakarta (kabwonogiri).


DAMPAK PERJANJIAN SALATIGA

Kini sehabis wafatnya Pakubuwono III serta digantikan oleh Pakubuwono IV terhadap tahun 1788, politik yang agresif kembali timbul lagi. Pakubuwono membagikan nama kepada saudaranya yakni Arya Mataram dengan nama Pangeran Mangkubumi. Perihal ini memicu protes dari Sultan Hamengkubuwono I yang merasa nama tersebut merupakan nama miliknya sampai ia mati. gangguan ini setelah itu disiarkan kepada pihak Pemerintah Belanda tapi nyatanya tak membuahkan hasil.

Strategi politik Pakubuwono setelah itu dilanjutkan dengan langkah selanjutnya yakni menolak hak suksesi Putera Mahkota Kesultanan Yogyakarta. kondisi politik akhirnya memanas kembali sehabis Mangkunegara I menagih janji kepada pemerintah Hindia Belanda terhubung janji bila Pangeran Mangkubumi yang menjadi Hamengkubuwono I wafat tersebutkan Mangkunegara I berhak menempati posisi Kesultanan Yogyakarta. setelah itu pecah lah pertempuran dampak tak diberikannya tuntutan tersebut. Pertempuran terjadi di Gunung Kidul.


SETELAH TERJADINYA PERJANJIAN SALATIGA

Sunan Paku Buwono III wafat terhadap tahun 1788 serta penggantinya ialah Sunan Paku Buwono IV, yang cakap dalam politik serta piawai dalam intrik serta intimidasi. Dua tahun sehabis wafatnya Paku Buwono III, awal tahun 1790 Sunan Paku Buwono IV melancarkan strategi politik yang agresif dengan memulai berikan nama buat saudaranya Arya mataram. Oleh Sunan Paku Buwono IV Arya Mataram dianugerahi nama Pangeran Mangkubumi.

Pemberian nama "Mangkubumi" memicu protes Sultan Hamengku Buwono I yang merasa kebakaran jenggot pasal hak nama Mangkubumi ialah miliknya sampai mati duniaSultan. mengajukan protes kepada Kompeni yang nyatanya tak membuahkan result pasal Sunan tetap terhadap pendirian tak bakalan mencabut Nama Mangkubumi buat saudaranya.

Jurus politik pertama Paku Buwono IV di lanjutkan dengan jurus keduanya yaitu menolak hak suksesi Putra Mahkota Kasultanan YogyakartaSuhu. politik yang telah memanas itu bertambah lagi dengan tuntutan Mangkunegara I yang menatap suatu peluang adanya didepannya. Mangkunegara I menulis surat kepada Gubernur di Semarang Yan Greeve terhadap bulan Mei 1790 yang isinya Mangkunegara I Menagih janji Residen Surakarta Frederick Christoffeel van Straaldorf yang menjanjikan jikalau bila Pangeran Mangkubumi yang menjadi Sultan Hamengku Buwono I wafat tersebutkan Mangkunegara I berhak menempati tahta Kasultanan Yogyakarta.

VOC yang tak ingin terseret kembali dalam pertikaian bersenjata menjadi cemas serta mulai memeriksa pada waktu lapangan militernya serta ke tiga KerajaanKompeni. yang di wakili Yan Greeve menemui dengan perasaan kecewa ketika dilapangan mendapatkan fakta jikalau Mangkunegoro I mempunyai 1400. orang pasukan bersenjata yang siagaDalam. masa yang yang singkat kekuatan 1400. orang bersenjata bisa dilipatkan dengan memanggil pengikutnya menjadi 4000. orang pasukan bersenjata.

Tuntutan Mangkunegoro I juga diikuti dengan tuntutan berikutnya yaitu dikembalikannya GKR Bendoro isterinya kepada Mangkunegara IJika. tuntutan ini tak dipenuhi sebagai gantinya Mangkunegara I menuntut 4000. cacah dari Yogyakarta. Mangkunegara I mulai memobilisasi pasukannya serta pertempuran pertempuran kecil mulai terjadi. Wilayah Gunung Kidul menjadi medan pertempurandalam. mobilisasi serta pertempuran ini GRM. Sulomo (calon Mangkunegara II telah terlibat serta aktif dalam pertempuran.

7 Oktober 1790 Yan greeve mengintimidasi Sultan Hamengku Buwono I buat membagikan 4000. cacah tapi Sultan menolak. Awal November 1790 tuntutan 4000. cacah diubah dengan upeti Belanda kepada Mangkunegaran sebesar 4000. real.

Itu merupakan sejarah perjanjian salatiga, isi perjanjian salatiga & latar belakang perjanjian salatiga. Semoga dapat bermanfaat dalam penyampain materinya,danmungkin kamu nyari : sejarah perjanjian salatiga,sebutkan isi perjanjian salatiga, apa sih isi perjanjian salatiga


Source :
1. http://urusandunia.com/perjanjian-salatiga/
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Perjanjian_Salatiga
3. http://sumbersejarah1.blogspot.co.id/2017/06/perjanjian-salatiga.html

Yang kamu cari : sebutkan isi perjanjian salatiga, jelaskan isi perjanjian salatiga, isi dari perjanjian salatiga, apa isi perjanjian salatiga, isi perjanjian salatiga tahun 1757, isi perjanjian salatiga pada tahun 1757



BACA JUGA : Isi TRIKORA Lengkap
BACA JUGA : Isi Tritura Lengkap

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "ISI PERJANJIAN SALATIGA (Lengkap)"

Post a Comment